Salah satu emiten di sektor perindustrian yang baru saja listing pada 12 Mei 2023 lalu kembali anjlok pada perdagangan Rabu (17/5/2023). PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) mengalami Auto Rejection Bawah (ARB) 6,47%. Penurunan harga dengan ARB ini sudah kedua kalinya sejak hari kemarin Selasa (16/5/2023).
Penurunan harga saham SMIL karena para https://dwslot88apk.com/ pelaku pasar telah mulai melakukan aksi taking profit di hari ketiga listing pada hari Selasa.
Namun SMIL telah menyiapkan beberapa strategi ke depan untuk meyakinkan kepada para investor bisnis dapat berkembang ke depannya. SMIL menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 300 miliar.
Direktur Utama SMIL Hadi Suhermin mengatakan sekitar Rp 175 miliar capex akan berasal dari dana hasil penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).
SMIL menargetkan laba bersih bisa melonjak hingga 40%-50% hingga akhir 2023. Pendapatan SML Rental juga diperkirakan bisa meningkat 30%.
Untuk mencapai target tersebut, SML Rental akan menambah project dan tender. Per Maret 2023, SMIL mencatatkan proyek eksisting mencapai Rp 300 miliar.
Selain di bisnis rental alat konstruksi dan berat, SMIL juga akan memperluas bisnis dengan memberikan layanan.
Hadi juga mengatakan rencananya tahun ini Perseroan akan memberikan layanan services dan sudah melakukan penjajakan dengan beberapa perusahaan dan battery manufaturing karena itu harapnya pendapatan bisa meningkat.
SMIL memfokuskan usahanya pada rental forklift dan material handling equipment. Perseroan telah memiliki lebih dari 15 tahun pengalaman dan telah menjadi salah satu perusahaan rental forklift terkemuka di Indonesia dengan memiliki total lebih dari 3.000 unit material handling equipment dari 1,5 hingga 30.0 ton dengan berbagai produk rental forklift yang dipasarkan seperti forklift diesel, forklift electric, reach truck, pallet mover, pallet stacker, towing dan forklift attachments
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.