Bukan Gas, Sumber Energi Bersih RI Ini Akan Diekspor ke ASEAN

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) irigasi untuk menghidupkan pompa irigasi pertanian.

Indonesia dianugerahi sumber daya alam beragam dan melimpah. Bukan cuma dari sektor pertambangan mineral dan batu bara, RI juga memiliki “harta karun” dari sumber energi bersih, salah satunya yaitu energi surya atau matahari.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada tahun 2021, potensi energi surya di Indonesia tak main-main jumlahnya yakni mencapai 207,8 Giga Watt (GW). Maka, tak salah bila energi surya ini disebut sebagai salah satu ‘harta karun’ energi RI.

Besarnya potensi energi surya tersebut mendorong Pemerintah Indonesia untuk juga mendorong pembangunan pabrik panel surya di Tanah Air. Tak hanya itu, negara tetangga RI, yaitu Singapura, bahkan sudah menyampaikan ketertarikannya untuk mengimpor listrik berbasis energi surya dari Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana. Dadan mengatakan, tak hanya ke Singapura, listrik berbasis energi surya RI juga berpotensi diekspor ke negara Asia Tenggara lainnya.

“Indonesia demand-nya besar untuk EBT, kan sumber daya (surya) besar, masyarakat juga banyak, ada potensi juga untuk ekspor keluar di ASEAN, kan ini ada nih termasuk ke Singapura. Nah sekarang kita dorong supaya pabriknya ada di sini, pabrik panel yang paling gampang,” ungkap Dadan saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Kamis (16/3/2023).

Perlu diketahui, besarnya potensi energi surya di Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal untuk sumber energi di Tanah Air. Bahkan, pabrik pembuatan panel surya pun belum ada di negeri ini.

Oleh karena itu, pemerintah kini mendorong pembangunan pabrik panel surya di dalam negeri.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana. Dadan mengatakan, tak hanya ke Singapura, listrik berbasis energi surya RI juga berpotensi diekspor ke negara Asia Tenggara lainnya.

“Indonesia demand-nya besar untuk EBT, kan sumber daya (surya) besar, masyarakat juga banyak, ada potensi juga untuk ekspor keluar di ASEAN, kan ini ada nih termasuk ke Singapura. Nah sekarang kita dorong supaya pabriknya ada di sini, pabrik panel yang paling gampang,” ungkap Dadan saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Kamis (16/3/2023).

Perlu diketahui, besarnya potensi energi surya di Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal untuk sumber energi di Tanah Air. Bahkan, pabrik pembuatan panel surya pun belum ada di negeri ini.

Oleh karena itu, pemerintah kini mendorong pembangunan pabrik panel surya di dalam negeri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*