Dividen menjadi hal yang paling ditunggu oleh para investor sebagai bonus tambahan di luar capital gain. Dimana dividen dikeluarkan dari laba atau pendapatan suatu perusahaan yang besarannya telah ditetapkan oleh direksi dan juga disahkan dalam rapat para pemegang saham yang nantinya akan dibagikan kepada seluruh pemegang saham.
Dividen jumbo kembali dikeluarkan oleh beberapa emiten, bahkan bukan hanya dari emiten di sektor batu bara tetapi juga dari sektor lainnya.
Emiten di sektor konstruksi bangunan yakni https://prodwslot88.com/ PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) membagikan dividen jumbo dari laba dan saldo laba tahun 2022. Emiten konstruksi ini menebar dividen total Rp 341 miliar.
TOTL membagikan dividen sebesar Rp 100/lembar saham dengan yield hingga 24%. Cum date dari akan dilaksanakan pada 19 Mei 2023 dan dibayarkan pada 9 Juni 2023.
TOTL membungkus laba bersih Rp 91,68 miliar pada tahun lalu. Sehingga total pembayaran dividen mencapai 372% dari laba bersih 2022.
Pada akhir 2022, TOTL memiliki saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 829,57 miliar. Sedangkan total ekuitas TOTL mencapai Rp 1,24 triliun.
Pembayaran dividen ini telah mengantongi persetujuan rapat umum pemegang saham tahunan TOTL pada 10 Mei 2023.
Beralih ke sektor alat berat, PT United Tractors Tbk (UNTR) membagikan dividen Rp6.185 per saham atau Rp22,5 triliun dari laba tahun buku 2022. Dividen yield UNTR menyentuh hingga 20% yang telah cum date pada 27 April 2023 dan telah dibayarkan pada 12 Mei 2023.
Perseroan memastikan setelah distribusi dividen, UNTR tetap memiliki dana yang cukup untuk keperluan investasi dan pengembangan bisnis ke depan.
UNTR membukukan pendapatan bersih sebesar Rp123,6 triliun pada 2022. Pendapatan ini meningkat 55,56% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp79,46 triliun. Pendapatan UNTR ini berasal dari pendapatan mesin konstruksi sebesar Rp51,84 triliun, kontraktor penambangan Rp54,6 triliun, penambangan batu bara Rp34 triliun, penambangan emas Rp7,65 triliun, industri konstruksi Rp1,03 triliun, dan energi sebesar Rp201 miliar.
UNTR juga berhasil mencatatkan peningkatan laba setelah pajak yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp21 triliun. Laba bersih ini meningkat 104,34 persen, dari Rp10,2 triliun di 2021.
Lanjut ke emiten sektor batu bara. Sektor pertambangan selalu dikenal dengan membagikan dividen jumbo. Meski harga batu bara terus berlanjut turun, namun PT Petrosea Tbk (PTRO) membagikan dividen saham jumbo dengan yield 19%.
PTRO akan melakukan pembayaran dividen saham tunai sebesar US$ 76 juta atau Rp 1,11 triliun (asumsi nilai tukar Rp 14.700 per dolar Amerika Serikat) dari laba bersih di tahun 2022.
Dimana setiap pemegang saham PTRO mendapat pembayaran dividen sebesar US$ 0,07664. Dengan kurs Rp 14.700 per dollar AS, maka setiap pemegang saham PTRO mendapatkan pembayaran dividen saham Rp 1.126.
Pembayaran dividen saham PTRO ini akan dibagikan pada tanggal 31 Mei 2023 kepada setiap pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal 26 Mei 2023 pukul 16.00 WIB.
PTRO meraih laba bersih senilai US$ 41,16 juta di tahun 2022. Sebagai perbandingan, laba bersih PTRO tahun 2022 tumbuh 21,38% dibandingkan tahun 2021 senilai US$ 33,71 juta.
Laba bersih PTRO terdorong dari meningkatnya pendapatan sekitar 14,57% secara tahunan dari US$ 415,73 juta menjadi US$ 476,31 juta pada 2022. Jika dikonversi setara Rp 7,42 triliun (kurs Jisdor Rp15.592 per dolar AS).
Lanjut ke emiten sektor batu bara lainnya yakni PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) masih kembali membagikan dividen tunai sebesar Rp 6.416 atau dengan yield sebesar 16%.
Dividen tunai tersebut berasal dari laba tahun buku 2022. Perseroan menetapkan total dividen tunai kepada pemegang saham sebesar US$ 774 juta, setara dengan rasio pembayaran sebesar 65% dari laba bersih. Penggunaan laba bersih perseroan yang tercatat sebesar US$ 1,2 miliar.
Sebelumnya, sebesar US$ 299,5 juta atau setara dengan Rp 4.128 per saham telah didistribusikan kepada pemegang saham sebagai dividen interim tunai pada tanggal 22 November 2022.
Sisanya sebesar US$ 474,6 juta atau setara dengan Rp 6.416 per saham berdasarkan kurs JISDOR Bank Indonesia tertanggal 27 Februari 2023 akan didistribusikan dalam bentuk dividen tunai kepada pemegang saham pada tanggal 18 April 2023 dengan recording date 12 April 2023.
Salah satu perusahaan holding multi sektor PT Astra International Tbk (ASII) juga tidak ketinggalan membagikan dividen dengan yield yang cukup besar. ASII membagikan total dividen Rp 640 per saham atau Rp25,09 triliun dari laba tahun buku 2022. Dimana Rp 650 termasuk dividen interim sebesar Rp88 per saham yang telah dibayarkan pada Oktober 2022. Sementara itu, sisanya sebesar Rp552 per saham atau total Rp22,35 triliun akan dibagikan ASII pada 19 Mei kepada pemegang saham ASII, yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham ASII pada 8 Mei 2023.
Rasio pembayaran dividen ASII ini sebesar 85 persen berdasarkan laba bersih sebesar Rp30,5 triliun, tanpa memperhitungkan penyesuaian nilai wajar atas investasi di GOTO dan HEAL.
ASII mencatatkan peningkatan pendapatan bersih sebesar Rp301,4 triliun sepanjang 2022, meningkat 29 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp233,4 triliun. Dan laba bersih ASII, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi ASII di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL), mencapai Rp30,5 triliun, 51% lebih tinggi dibandingkan dengan 2021 sebesar Rp20,1 triliun.
Dan emiten tambang lainnya yakni PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) telah menyetujui pembagian dividen final kepada para pemegang sahamnya senilai US$ 500 juta atau setara dengan Rp7,35 triliun (kurs Rp14.700 per dolar AS).
Dalam keterbukaan informasi ADRO pada Selasa (16/5/2023), tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi jatuh di tanggal 22 Mei 2023 nanti, sementara tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi jatuh di tanggal 23 Mei 2023.
Cum dividen di pasar tunai jatuh di tanggal 24 Mei 2023, kemudian tanggal ex dividen di pasar tunai jatuh di tanggal 25 Mei 2023. Daftar pemegang saham (DPS) atau recording date akan dilakukan pada tanggal 24 Mei 2023.
Pembayaran pun akan dilakukan pada tanggal 6 Juni 2023.
ADRO membukukan laba bersih senilai US$ 2,49 miliar pada 2022. Dari jumlah tersebut, Adaro mengalokasikan 40,11% untuk dividen atau senilai US$ 1 miliar yang terdiri dari US$ 500 juta untuk dividen interim dan sebesar US$ 500 juta untuk dividen final.
Dividen sebesar US$ 500 juta tersebut telah dibayarkan ADRO pada 13 Januari 2023 sebagai dividen tunai interim, sementara sisanya sebesar US$500 juta akan dibayarkan sebagai dividen tunai final. Jumlah dividen ini setara dengan Rp 229,8 per saham.